TUGAS PERTAMA DARI SEORANG BLOGGER PEMULA
Blog, siapa yang
tak kenal istilah ini? Akan
tetapi masih banyak di luaran sana yang
tak begitu mengenal
istilah tersebut, biasanya kaum
yang gaptek dunia
internet. Ini saya
alami sendiri ketika
para kaum sepuh bertanya
kepada saya yang
seorang pengangguran (hehehe....). Tetapi kalau istilah
web
mungkin para sesepuh
itu bisa tahu. Beda
halnya jika kaum netizen yang ditanya, pasti mereka langsung
ngeh
dengan istilah tersebut, seakaan-akan seperti
seorang anak yang kecil
dengan pernyataan cita-cita jadi dokter
ataupun pilot.
Dunia tulisan
ataupun perbukuan sebenarnya
tidak terlampau jauh
dari riwayat penulis
yang memang senang
dengan membaca berbagai
buku sejak masa kanak-kanak hingga sekarang (blog ini
dibangun). Masa kuliah pun penulis habiskan dengan mengikuti ekstra karya
ilmiah, tapi entah
mengapa kurang sreg dengan di sana. Mungkin akibat peraturan yang mengharuskan
menulis itu harus
ada sistematisnya.
Saya merasa itu agak
kaku untuk dibaca.
Tapi sekarang saya malah
merasa itu ada
manfaatnya terhadap pembentukan
pola pikir.
Sampai pada saat ini blog ini
dibangun, bingung dengan tulisan
mana yang harus dipostkan terlebih dahulu. Akhirnya tiba pada suatu
titik pemahaman, “Sesungguhnya perbuatan itu bergantung
pada niat, dan
sesungguhnya setiap orang mendapat apa yang
diniatkannya”.
Lalu apa kaitannya kata-kata tersebut dengan tugas utama seorang blogger? Sudah pasti jawabannya adalah niat.
Yup, Niat!!!
Mindset
atau apalah istilahnya di setiap
motivator yang ada
di dunia ini. Itu adalah
suatu tindakan pertama ketika kita akan melakukan
suatu amal, kerja atau apalah. Niat bukan apa yang
diucapkan, tetapi lebih kepada apa
yang diinginkan dalam hati sehingga menjadi suatu passion dalam
tindakan. Passion itulah yang
akan menjadi bahan
bakar saat melakukannya apa yang diniatkan.
Ketika saya memulai menulis blog ini, adalah ketika saya sadar
bahwa saya tidak bisa jauh-jauh
dari laptop. (mungkin saya terkena NotopPhobia!!!
^_^). Sejak dahulu saya juga ingin mengekspresikan ide-ide yang
terngiang-ngiang di otakku
ini. Tentunya tanpa hambatan apapun ketika menuangkan
ide,
sama rata dengan yang
diajak berdialog. Dan pastinya
kalau
bisa, mengambil recehan rupiah atau
dollar. Hingga suatu saat seperti yang mayoritas trader forex
impikan, trading for living.
Kalau boleh saya menamainya “LAPTOP
FOR LIVING”.